Showing posts with label herbs. Show all posts
Showing posts with label herbs. Show all posts

Thursday, September 18, 2008

Pandan

Pandan Wangi
(Pandanus amaryllifolius Roxb.)
Sinonim :
= P. odorus Ridl. = P. latifolius Hassk. = P hasskarlii Merr.

Familia :
Pandanaccae

Uraian :
Pandan wangi tumbuh di daerah tropis dan banyak ditanam di halaman atau di kebun. Pandan kadang tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan di tempat-tempat yang agak lembap, tumbuh subur dari daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 500 m dpl. Perdu tahunan, tinggi 1-2 m.

Batang bulat dengan bekas duduk daun, bercabang, menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang. D

aun tunggal, duduk, dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40 - 80 cm, lebar 3 - 5 cm, berduri tempel pada ibu tulang daun permukaan bawah bagian ujung-ujungnya, warna hijau.

Bunga majemuk, bentuk bongkol, warnanya putih. Buahnya buah batu, menggantung, bentuk bola, diameter 4 - 7,5 cm, dinding buah berambut, warnanya jingga.

Pandan wangi selain sebagai rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi. Daunnya harum kalau diremas atau diiris-iris, sering digunakan sebagai bahan penyedap, pewangi dan pemberi warna hijau pada masakan atau penganan. Irisan daun pandan muda dicampur bunga mawar, melati, cempaka dan kenanga, sering diselipkan di sanggul supaya rambut menjadi harum, atau diletakkan di antara pakaian dalam lemari. Daun pandan yang diiris kecil-kecil juga digunakan untuk campuran bunga rampai atau bunga tujuh rupa.

Perbanyakan dengan pemisahan tunas-tunas muda, yang tumbuh di antara akar-akarnya.

Nama Lokal :
Pandan rampe, p. seungit, p. room, p. wangi (Jawa).; Seuke bangu, s. musang, pandan jau, p. bebau, p. harum,; pandan rempai, p. wangi, p. musang (Sumatera). pondang,; pondan, ponda, pondago (Sulawesi).kelamoni, hao moni,; keker moni, ormon foni, pondak, pondaki, pudaka (Maluku).; Pandan arrum (Bali), bonak (Nusa Tenggara),;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rambut rontok, menghitamkan rambut, menghilangkan ketombe; Lemah saraf (neurastenia), tidak napsu makan, rematik, ; Pegal linu, sakit disertai gelisah.;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun.

INDIKASI :
Daun pandan berkhasiat untuk mengatasi:
- lemah saraf (neUrasthenia),
- tidak nafsu makan,
- rematik, pegal linu,
- sakit disertai gelisah,
- rambut rontok, menghitamkan rambut, dan
- ketombe.

CARA PEMAKAIAN :
Daun pandan segar sebanyak 2 - 5 lembar diiris-iris secukupnya lalu direbus atau diseduh, minum. Atau daun ditumbuk lalu diperas dan diminum. Pemakaian luar, daun dicuci bersih lalu digiling halus. Turapkan pada luka atau kulit kepala yang berketombe.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Lemah saraf :
Daun pandan segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu dipotong
kecil-kecil. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas.
Setelah dingin disaring lalu diminum pagi dan sore hari, masing-
masing 1 gelas.

2. Rematik dan pegal linu :
a. Daun pandan segar sebanyak 3 lembar dicuci bersih lalu diiris
tipis-tipis. Seduh dengan 1/2 cangkir minyak kelapa yang telah
dipanaskan sambil diaduk merata. Setelah dingin siap digunakan
untuk menggosok bagian tubuh yang sakit.
b. Daun pandan segar sebanyak 5 lembar dan daun serai 20 lembar,
dicuci Ialu ditumbuk sampai halus. Tambahkan minyak kayu putih
dan minyak gandapura masing-masing 1 sendok makan. Aduk
sambil diramas sampai merata. Ramuan ini digunakan untuk
menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.

3. Gelisah :
Daun pandan segar sebanyak 2 lembar dicuci lalu diiris tipis-tipis.
Seduh dengan segelas air panas. Setelah -dingin disaring, minum
sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari, sampal tenang.

4. Rambut rontok :
Sebanyak 10 lembar daun waru muda yang segar, segenggam daun
urang-aring, 5 lembar daun mangkokan, 1 lembar daun pandan, 10
kuntum bunga melati, dan 1 kuntum bunga mawar, setelah dicuci
bersih lalu dipotong-potong secukupnya. Bahan-bahan tersebut
dimasukkan ke dalam panci email, lalu tambahkan rninyak wijen,
minyak kelapa dan minyak kemiri masing-masing 1/2 cangkir.
Panaskan sampai mendidih, lalu diangkat. Setelah dingin disaring,
siap untuk digunakan. Caranya, oleskan campuran minyak tadi ke
seluruh kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan malam hari
sebelum tidur, esok paginya rambut dikeramas. Lakukan 2 - 3 kali
seminggu.

5. Menghitamkan rambut :
Daun pandan wangi sebanyak 7 lembar dicuci lalu dipotong-potong.
Rebus dengan 1 liter air sampai warnanya menjadi hijau. Embunkan
air rebusan tadi semalaman. Pagi harinya, campurkan rebusan daun
pandan tadi dengan air perasan 3 buah mengkudu masak. Air
campuran tadi lalu digunakan untuk meneuci rambut. Lakukan 3 kali
seminggu, sampai terlihat hasilnya.

6. Ketombe :
Daun pandan segar sebanyak 7 lembar dicuci bersih lalu digiling
halus. Tambahkan 1/2 cangkir air bersih sambil diremas merata.
Peras dan saring. Air perasan daun pandan ini lalu dioleskan ke
seluruh kulit kepala yang berketombe. Biarkan mengering, kalau
perlu olesan diulang sekali lagi. Kira-kira 1/2 - 1 jam kemudian,
rambut dibilas dengan air bersih. Lakukan setiap hari sampai
sembuh.

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Daun pandan mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, tanin, polifenol, dan zat warna.

sumber iptek

Tuesday, July 8, 2008

Gandarusa

(Justicia gendarussa Burm. f.)

Sinonim : Gendarussa vulgaris, Nees. Justicia dahona Buch., Ham. Justicia nigricans, Lour. Justicia salicina, Vahl.

Familia : Acanthaceae

Uraian :
Berupa semak, pada umumnya ditanam sebagai pasar hidup atau tumbuh liar di hutan, tanggul sungai atau dipelihara sebagai tanaman obat. Di Jawa tumbuh pada ketinggian 1 - 500 m. di atas permukaan laut. Tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2 m, percabangan banyak, dimulai dari dekat pangkal batang. Cabang-cabang yang masih muda berwarna ungu gelap, dan bila sudah tua warnanya menjadi coklat mengkilat. Daun letak berhadapan, berupa daun tunggal yang bentuknya lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1 - 3,5 cm, tepi rata, ujung daun meruncing, pangkal berbentuk biji bertangkai pendek antara 5 - 7,5 mm, warna daun hijau gelap.

Bunga kecil berwama putih atau dadu yang tersusun dalam rangkaian berupa malai/bulir yang menguncup, berambut menyebar dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai.

Buahnya berbentuk bulat panjang. Selain yang berbatang hitam (lebih populer) ada juga yang berbatang hijau.

Nama Lokal :
Handarusa (Sunda), Gandarusa, tetean, trus (jawa),; Ghandharusa (Madura), Gandarisa (Bima), Puli (Ternate).; Besi-besi (Aceh), gandarusa (Melayu).; Bo gu dan (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Luka terpukul (memar), Tulang patah, Reumatik, Bisul; Borok, Koreng;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, segar atau kering.

KEGUNAAN:
1. Luka terpukul (memar), tulang patah fracture).2. Reumatik persendian.3. Bisul, borok, koreng.

PEMAKAIAN:
15 - 30 gr, direbus atau ditumbuk kemudian diperas dan diminum airnya. Kulit pohon dipakai untuk merangsang muntah, daun dapat digunakan untuk membunuh serangga.

PEMAKAIAN LUAR:
Tanaman segar dilumatkan, tempelkan ketempat yang sakit.Tanaman segar direbus, airnya untuk cuci.

CARA PEMAKAIAN:
1. Tulang patah, bisul: Yang segar dilumatkan atau yang kering dihaluskan, diaduk dengan arak, cuka secukupnya, untuk kompres. Tulang yang patah sudah dalam posisi yang benar dan terfiksasi.
2. Memar, keseleo, reumatik: 15 - 30 gr kering atau 30 - 60 gr gandarusa segar direbus minum airnya.
3. Memar: Daun gandarusa diolesi minyak, layukan di atas api. Tempelkan ke tempat sakit.

CATATAN :
Di India dan Asia Tenggara, dipakai sebagai penurun panas, merangsang muntah, anti reumatik, pengobatan sakit kepala, kelumpuhan otot wajah, eczema, sakit mata dan telinga.

PERHATIAN :
Wanita hamil dilarang memakai tanaman ini.

sumber : iptek

Wednesday, July 2, 2008

Kumis Kucing

(Orthosiphon aristatus (B1) Miq.)
Sinonim :
O. longiflorum, Ham. O. grandiflorum et aristatum, Bl. O. spiralis, Merr. O. stamineus, Benth. O. grandiflorus, Bold. Clerodendranthus spicatus (Thunb.) C.Y. Wu. Trichostemma spiralis, Lour.

Familia :Labiatae

Uraian :
I. URAIAN TANAMAN:
Terna, tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur, berbulu pendek atau gundul. Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, wama ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk wama coklat gelap. Tumbuh di dataran rendah dan daerah ketinggian sedang.

II. Syarat Tumbuh
a. Iklim
1. Ketinggian tempat : 500 m - 900 m di atas permukaan laut
2. Curah hujan tahunan : 3000 mm/tahun
3. Bulan basah (diatas 100 mm/bulan) : 7 bulan - 9 bulan
4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 bulan - 5 bulan
5. Suhu udara : 280C - 340C
6. Kelembapan : sedang
7. Penyinaran : tinggi

b. Tanah
1. Jenis : andosol, latosol
2. Tekstrur : lempung berpasir
3. Drainase : baik
4. Kedalaman air tanah : diatas 70 cm dari permukaan tanah
5. Kedalaman perakaran: 30 cm - 60 cm dari permukaan tanah
6. Kemasaman (pH) : 5 - 7
7. Kesuburan : sedang - tinggi

III. Pedoman Bertanam
a. Pengolahan Tanah
1. Tanah dicangkul sedalam 30 cm - 40 cm hingga gembur
2. Buatkan bedengan selebar 100 cm - 120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 40 cm - 50 cm, dan panjangnya disesuaikan kondisi lahan
3. Tebarkan pupuk kandang diatas bedengan tersebut

b. Persiapan Bibit
1. Pada umumnya tanaman kumis kucing diperbanyak dengan stek batang atau stek cabang
2. Pilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua, lalu dipotong menjadi stek-stek berukuran panjang 15 cm - 25 cm atau beruas sekitar 2 buku - 3 buku

c. Penanaman
1. Stek bibit ditanam langsung di kebun sedalam 5 cm, kemudian padatkan tanah di sekitar pangkal stek
2. Jarak tanam 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, 40 cm x 50 cm dan 60 cm x 60 cm

Nama Lokal :
Kumis kucing, Mamang besar (Indonesia); Kutun, mamam, bunga laba-laba (Jawa); Mao Xu Cao (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Infeksi Ginjal, Infeksi Kandung kemih, Kencing batu, Encok; Peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI :
Seluruh tumbuhan, basah atau kering (dianginkan dahulu, lalu dijemur di panas matahari).

KEGUNAAN:
1. Infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), infeksi kandung kemih (Cystitis).
2. Sakit kencing batu.
3. Encok (Gout arthritis).
4. Peluruh air seni (Diuretic).
5. Menghilangkan panas dan lembab.

PEMAKAIAN :
30 - 60 gr. (kering) atau 90 - 120 gr (basah) direbus, atau yang kering/basah diseduh sebagai teh.

CARA PEMAKAIAN:
1. Nephritis, edema (bengkak):
0. aristatus (kumis kucing) 30 gr, Planto asiatica (daun urat) 30 gr, Hedyotis diffusa. (rumput lidah ular) 30 gr, semuanya direbus.

2. Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit (anyang-anyangan) : 0. aritatus, Phyllanthus urinaria (meniran), Commelina communis, masing-masing 30 gr., direbus.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Manis sedikit pahit, sejuk, anti-inflammatory (anti radang), peluruh air seni (diuretic), menghancurkan batu saluran kencing. KANDUNGAN KIMIA: Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.

sumber : iptek

Friday, June 20, 2008

Sereh

Sereh(Cymbopogon nardus (L.) Rendle.)
Sinonim :
Andropogon nardus L., Andropogon citriodorus Desf.
Familia :
Poaceae


Uraian :

Perawakan:
rumput-rumputan tegak, menahun, perakarannya sangat dalam dan kuat. Batang: tegak atau condong, membentuk rumpun, pendek, masif, bulat (silindris), gundul seringkali di bawah buku bukunya berlilin, penampang lintang batang berwarna merah.

Daun:
tunggal, lengkap, pelepah daun silindris, gundul, seringkali bagian permukaan dalam berwarna merah, ujung berlidah (ligula), helaian;. lebih dari separuh menggantung, remasan berbau aromatik.

Bunga:
susunan malai atau bulir majemuk, bertangkai atau duduk, berdaun: pelindung nyata, biasanya berwarna sama, umumnya putih.
Daun pelindung: bermetamorfosis menjadi gluma steril dan fertil (pendukung bunga).
Kelopak: bermetamorfosis menjadi bagian palea (2 unit) dan lemma atau sekam (1 unit).
Mahkota: bermetamorfosis menjadi 2 kelenjar lodicula, berfungsi untuk membuka bunga di pagi hari.
Benang sari: berjumlah 3-6, membuka secara memanjang.
Putik: kepala putik sepasang berbentuk bulu, dengan percabangan berbentuk jambul.

Buah:
buah padi, memanjang, pipih dorso ventral, embrio separo bagian biji.


Asal-usul Ceylon.
Waktu berbunga Januari- Desember.
Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 50-2700 m dpl. Di Sri Lanka, tanaman ini tumbuh alami, namun dapat ditanam pada berbagai kondisi tanah di daerah tropika yang lembab, cukup sinar matahari dan dengan curah hujan yang relatif tinggi. Di Indonesia banyak terdapat di Jawa, ditepi jalan atau dipersawahan dan dikenal dengan nama Sere (New Citronella grass). Biasanya tumbuh di dataran rendah pada kethiggian 60-140 M dpl.


Perbanyakan:
dapat diperbanyak dengan potongan rimpang. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 0,5-1 meter


Pemanenan:
dilakukan bila tinggi tanaman telah mencapai 1-1,5 meter. Pemotongan pertama dilakukan pada umur 6-9 bulan. Pemanenan selanjutnya dilakukan selang 3-4 bulan (umur panen sangat mempengaruhi rendemen minyak atsiri). Penurunan intensitas cahaya matahari sampai 50% dan pemupukan urea sampai 100 kg/ha dapat berefek pada peningkatan hasil minyak atsiri sereh wangi. Berat segar daun dan berat bahan kering daun hanya dipengaruhi oleh dosis pemupukan nitrogen. Kadar air daun hanya dipengaruhi intensitas cahaya matahari. Tinggi tanaman dipengaruhi oleh Intensitas cahaya matahari dan dosis pemupukan nitrogen dan keduanya terdapat interaksi dalam mempengaruhi tinggi tanaman. Pada jarak tanam yang rapat dapat berefek pada peningkatan jumlah daun atau anakan pada 5-7 MST, jumlah anakan / rumpun pada 5-15 MST; begitu pula produksi bahan tanaman pada 24 MST serta tidak berpengaruh pada kandungan geraniol dan sitronelol. Interaksi antara jarak tanam dan pupuk NPK berpengaruh terhadap tinggi tanaman pada 5 MST dan jumlah anakan / rumpun pada 19 MST. Interaksi antara pupuk kandang den pupuk NPK berpengaruh pada jumlah daun / anakan pada 5 MST. Interaksi antara pupuk kandang, jarak tanam dan pupuk NPK berpengaruh pada jumlah anakan / rumpun pada 21 MST. Semakin rapat jarak tanam dapat berefek pada peningkatan hasil minyak atsiri; jarak tanam yang semakin lebar berpengaruh pada tinggi tanaman yang semakin tinggi; dosis pemupukan tidak berefek pada peningkatan hasil minyak atsiri dan tinggi tanaman. Jarak tanam dan dosis pemupukan yang berbeda tidak berefek pada perbedaan hasil berat daun segar dan diameter kanopi pada saat panen. Jarak tanam 50 x 50 cm berefek pada lebih beratnya daun kering dari pada jarak tanam yang lebih lebar;, sedangkan perbedaan dosis pemupukan tidak berpengaruh. Dosis pemupukan urea 50 kg/ha sampai 100 kg/ha dapat berefek pada kenaikan jumlah anakan pada saat panen, sedangkan jarak tanam 90x90 cm akan mempercepat pembentukan anakan.


Penyakit Yang Dapat Diobati :

Akar: digunakan sebagai peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak / obat batuk, bahan untuk kumur, dan penghangat badan.

Daun: digunakan sebagai peluruh angin perut, penambah nafsu makan, pengobatan pasca persalinan, penurun panas dan pereda kejang.


Pemanfaatan :

CARA PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Untuk penghangat badan:
5 gram akar segar Andropogon nardus, dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit; kemudian diminum 2 kali sehari masing?masing 1/2 gelas, pagi dan sore.
sumber : iptek

Dikenal juga sebagai salah satu tanaman pengusir nyamuk dan juga sebagai rempah-rempah masakan Indonesia.

Friday, June 6, 2008

Rosella plant

The Roselle (hibiscus sabdariffa) is a species of hibiscus native to the Old World tropics. It is an annual or perennial herb or woody-based subshrub, growing to 2–2.5 m tall. The leaves are deeply three- to five-lobed, 8–15 cm long, arranged alternately on the stems.
The flowers are 8–10 cm in diameter, white to pale yellow with a dark red spot at the base of each petal, and have a stout fleshy calyx at the base, 1.5–2 cm wide, enlarging to 3–3.5 cm, fleshy and bright red as the fruit matures. It is an annual plant, and takes about six months to mature.
A roselle variety planted in Malaysia. Roselle fruits are harvested fresh, and their calyces are made into a drink rich in vitamin C and anthocyanins.

Names

The roselle is known as the rosella or rosella fruit in Australia. It is also known as meśta/meshta on the Indian subcontinent, chin baung in Myanmar, krajeab in Thailand, bissap in Senegal, Mali, and Niger, the Congo and France, dah or dah bleni in other parts of Mali, wonjo in the Gambia, zobo in Nigeria, karkade (كركديه; IPA: ['karkade]) in Egypt, Saudi Arabia, and Sudan, omutete in Namibia, sorrel in the Caribbean and Jamaica in Latin America, Saril in Panama, rosela in Indonesia, asam paya or asam susur in Malaysia. In Chinese it is 洛神花 (Luo Shen Hua) .

Uses

The plant is considered to have antihypertensive properties. Primarily, the plant is cultivated for the production for bast fibre from the stem of the plant. The fibre may be used as a substitute for jute in making burlap [1]. Hibiscus, specifically Roselle, has been used in folk medicine as a diuretic, mild laxative, and treatment for cardiac and nerve diseases and cancer. [2]
The red calyces of the plant are increasingly exported to America and Europe, where they are used as food colourings. Germany is the main importer. It can also be found in markets (as flowers or syrup) in some places such as France, where there are Senegalese immigrant communities. The green leaves are used like a spicy version of spinach. They give flavour to the Senegalese fish and rice dish thiéboudieune. Proper records are not kept, but the Senegalese government estimates national production and consumption at 700 metric tons per year. Also in Myanmar their green leaves are the main ingredient in making chin baung kyaw curry.
In East Africa, the calyx infusion, called "Sudan tea", is taken to relieve coughs. Roselle juice, with salt, pepper, asafetida and molasses, is taken as a remedy for biliousness.
The heated leaves are applied to cracks in the feet and on boils and ulcers to speed maturation. A lotion made from leaves is used on sores and wounds. The seeds are said to be diuretic and tonic in action and the brownish-yellow seed oil is claimed to heal sores on camels. In India, a decoction of the seeds is given to relieve dysuria, strangury and mild cases of dyspepsia. Brazilians attribute stomachic, emollient and resolutive properties to the bitter roots.

Tea

In Africa, especially the Sahel, roselle is commonly used to make a sugary herbal tea that is commonly sold on the street. The dried flowers can be found in every market. In the Caribbean the drink is made from the fresh fruit, and it is considered an integral part of Christmas celebrations. The Carib Brewery Trinidad Limited, a Trinidad and Tobago brewery, produces a Shandy Sorrel in which the tea is combined with beer.
In Thailand, Roselle is drunk as a tea, believed to also reduce cholesterol. It can also be made into a delicious wine - especially if combined with Chinese tea leaves - in the ratio of 1:4 by weight (1/5 Chinese tea).


Beverage

Jamaica (Anglicized as IPA: /həˈmaɪkə/) is a drink, popular in Mexico and Central America, which is made from calyces of the roselle. In Malaysia, roselle calyces are harvested fresh to produce pro-health drink due to high contents of vitamin C and anthocyanins. In Mexico, 'agua de Jamaica' (water of roselle) is most often homemade. It is prepared by boiling the dried flowers of the Jamaica plant in water for 8 to 10 minutes (or until the water turns red), then adding sugar. It is often served chilled. The drink is one of several inexpensive beverages (aguas frescas) commonly consumed in Mexico and Central America, and they are typically made from fresh fruits, juices or extracts. In Mali and Senegal, calyces are used to prepare cold, sweet drinks popular in social events, often mixed with mint leaves, dissolved menthol candy, and/or various fruit flavors.
With the advent in the U.S. of interest in south-of-the-border cuisine, the calyces are sold in bags usually labeled "Flor de Jamaica" and have long been available in health food stores in the U.S. for making a tea that is high in vitamin C. This drink is particularly good for people who have a tendency, temporary or otherwise, toward water retention: it is a mild diuretic.
In addition to being a popular homemade drink, Jarritos, a popular brand of Mexican soft drinks, makes a Jamaica flavored carbonated beverage. Imported Jarritos can be readily found in the U.S.

Phytochemicals

The plants are rich in anthocyanins, as well as protocatechuic acid. The dried calyces contain the flavonoids gossypetin, hibiscetine and sabdaretine. The major pigment, formerly reported as hibiscin, has been identified as daphniphylline. Small amounts of delphinidin 3-monoglucoside, cyanidin 3-monoglucoside (chrysanthenin), and delphinidin are also present.

Production

China and Thailand are the largest producers and control much of the world supply. Thailand invested heavily in roselle production and their product is of superior quality, whereas China's product, with less stringent quality control practices, is less reliable and reputable. The world's best roselle comes from the Sudan, but the quantity is low and poor processing hampers quality. Mexico, Egypt, Senegal, Tanzania, Mali and Jamaica are also important suppliers but production is mostly used domestically
In the Indian subcontinent (especially in the Ganges Delta region), roselle is cultivated for vegetable fibres. Roselle is called meśta (or meshta, the ś indicating an sh sound) in the region. Most of its fibres are locally consumed. However, the fibre (as well as cuttings or butts) from the roselle plant has great demand in various natural fibre utilizing industries.
Roselle, a tetraploid species, is a relatively new crop and industry in Malaysia. It was introduced in early 1990s and its commercial planting was first promoted in 1993. It is gradually becoming an important pro-health drink in the country. To a small extent, the calyces are also processed into sweet pickle, jelly and jam. The planted area is still small, around 150 ha annually, planted with mainly two varieties. In peninsular Malaysia, Terengganu state is the largest producer.
Genetic variation is important for plant breeders to increase its productivity. Being an introduced crop species in Malaysia, there is a limited number of germplasm accessions available for breeding. Furthermore, conventional hybridization is difficult to carry out in roselle due to its cleistogamous nature of reproduction. Because of this, a mutation breeding programme was iniated to generate new genetic variability. The use of induced mutations for its improvement was initiated in 1999, and has produced some promising breeding lines.
www.africagro.com
source : wikipedia

Sunday, June 1, 2008

Kemangi

Nama Latin : Ocimum sanctum Linn
Famili: Lamiaceae /Labiatae


Deskripsi
Jenis kemangi yang banyak diusahakan adalah jenis lokal yang belum jelas nama/varietasnya. Penampilan tanaman cukup rimbun. Daun berwama hijau muda. Bunga putih kurang menarik. Bila dibiarkari berbunga maka pertumbuhan daun lebih sedikit dan tanaman cenderung cepat tua dan gampang mati.
Manfaat
Kemangi (Ocimum canum) lebih sering digunakan sebagai lalap. Ada juga yang menggunakannya sebagai campuran sayur tertentu. Sayuran ini memiliki aroma harum dan rasa yang khas. Belum banyak petani yang mengusahakan kemangi dalam skala besar, paling hanya di sepetak tanah saja. Ini dikarenakan nilai komersial sayur kemangi memang masih rendah.

Syarat Tumbuh
Kemangi tidak menuntut syarat tumbuh yang rumit. Dapat dikatakan semua wilayah di Indonesia bisa ditanami kemangi. Yang jelas tanahnya bersifat asam. Kemangi juga toleran terhadap cuaca panas maupun dingin. Perbedaan iklim ini hanya mengakibatkan penampilan tanacnan sedikit berbeda. Kemangi yang ditanam di daerah dingin daunnya lebih lebar dan lebih hijau. Sedang kemangi di daerah panas daunnya kecil, tipis, dan berwama hijau pucat.
Pedoman Budidaya
Benih Kemangi diperbanyak dengan bijinya. Biji diperoleh dari buah kemangi yang masak di batang. Ciri biji yang tua ialah berwama - hitam dan kering. Biji kemangi harus disemai terlebih dahulu sebelum ditanam. Tanah untuk persemaian diolah hingga gembur. Campur dengan sedikit pupuk kandang. Bila tanah terlalu lengket tambahkan pasir. Lantas taburkan biji kemangi dan tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Rawatlah tanaman yang sudah tumbuh di persemaian. Tanaman yang terlalu rapat dikurangi. Cabut tanaman yang lemah atau pertumbuhannya terganggu. Setelah berumur sekitar 4 minggu tanaman muda ini sudah bisa dipindah ke lahan. Kebutuhan benih kemangi untuk penanaman satu hektar lahan sekitar 2-5 kg. Penanaman Kemangi biasanya ditanam dalam bedengan-bedengan. Bedengan berukuran 1-1 m dengan panjang sesuai ukuran lahan. Sebelum penanaman, bedengan diberi pupuk kandang. Antar bedengan dibuat parit pengairan selebar 35 cm. Jarak tanam kemangi ialah 50 x 50 cm atau 60 x 60 cm. Buat lubang tanam kecil saja, yang penting tanaman muda bisa masuk dan tidak sesak.

Pemeliharaan
Pemeliharaan Tanaman muda yang sudah di lahan perlu dicek apakah tumbuh dengan baik. Bila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya jelek, harus segera disulam. Penyiangan perlu juga dilakukan. Gulma yang tumbuh dicabut atau dikored. Waktu penyiangan tak perlu menunggu hingga rumput tumbuh besar atau banyak. Rumput-rumput liar ini justru lebih berbahaya saat tanaman masih mada karena daya saing akar tanaman dalam menyerap hara masih sangat rendah. Bunga-bunga yang tumbuh harus dibuang. Bila tidak maka produksi pucuk segarnya akan menurun. Kuncup bunga dibuang seminggu sekali seraya melakukan pemangkasan. Aturlah agar percabangan menjadi kompak dan pertumbuhan pucuk nantinya tidak berat sebelah, melainkan merata ke segala penjuru. Pemupukan Dosis pupuk kandang yang diberikan ialah 10 ton/ha. Kemangi perlu mendapat tambahan pupuk yang banyak mengandung nitrogen, sepeni Urea. Unsur ini penting untuk merangsang perlumbuhan daun kemangi secara terus-menerus. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur 3 minggu. Pemupukan kedua saat tanaman berumur 5 minggu. Setiap kali memetik, berikan 3 g pupuk nitrogen per tanaman. Kebutuhan pupuk Urea untuk tanaman kemangi ialah 150 kg/ha.

Hama dan Penyakit
Hama-penyakit yang menyerang tanaman kemangi sangat sedikit. Bahkan petani kemangi sangat jarang melakukan penyemprotan insektisida. Penyemprotan ini memang dihindari karena dikhawatirkan residunya masih tertinggal di daun yang dipanen rutin. Meskipun demikian, bila ditemukan ulat yang menyerang daun kemangi dalam jumlah besar, dapat dilakukan pengendalian dengan insektisida Azodrin sebanyak 20-30 cc/1 air; atau Diazinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/1 air.

Panen dan Pasca Panen
Sejak umur 50 hari sesudah tanam, daun kemangi sudah bisa dipetik. Lakukan pemetikan pada daun-daun muda seperti melakukan pemetikan pucuk teh. Pemetikan akan merangsang pertumbuhan cabang-cabang baru yang memungkinkan lebih banyak tunas baru tumbuh. Tunas-tunas baru ini dapat dipanen pada periode panen berikutnya. Panen pucuk kemangi dapat dilakukan hingga tanaman berumur tua. Bila ingin tanaman berumur panjang, jangan.biarkan sampai berbunga dan berbuah. Pisahkan tanaman yang khusus untuk diambil bijinya sebagai bibit. Dengan cara ini, tanaman yang hendak diambil pucuknya tak terganggu produkdvitasnya. Altematif lain dengan menyisakan satu atau dua cabang yang dibiarkan berbunga dan berbuah. Setelah bijinya tua cabang ini dipangkas. Biasanya kemangi dipetik sepanjang 15 cm. Bila ingin dipasarkan kemangi disatukan dalam ikatan kecil yang berisi 5-10 batang.

sumber iptek

Thursday, May 22, 2008

Herbs For A Spaghetti Garden

Herbs are one of the delightful pleasures of life. They add flavor to your food, scent to the air and beauty to your garden. In colonial times, no home was complete without an herb garden for the lady of the house to use in her kitchen, and it wasn’t unusual for those herb gardens to be separated by use ? savory herbs, tea herbs, medicinal herbs. That’s a tradition that’s made a comeback in many modern gardens.


One of the more popular types of kitchen gardens is a spaghetti garden. Oregano, basil, garlic, bay and parsley are such easy to grow plants that it’s a pity for anyone to use dried and bottled herbs if they have a sunny patch of ground or a window-box. A few square feet of garden space can easily yield all the herbs that you’ll need for delicious Italian meals. They’re even easy enough to grow in a sunny window for year round use.


Bay Laurel


Bay leaves add a piquant hint of spice to stews, soups and especially spaghetti sauce. The bay laurel is a small tree that grows slowly ‘ about a foot per year ‘ making it eminently suitable for growing in a container. Unless you live in a mild climate zone (where the temperatures don’t drop below 25 degrees in the winter), you’ll do best to keep the tree in a pot and bring it indoors during the winter.


Basil


Basil is an annual, but it seeds itself so easily that I’ve never had to buy another after planting my first year. There are many varieties of basil, but all grow fast and require frequent pinching back to keep them from growing leggy and tall. To harvest: when the plants have reached about 6-8 inches tall, you can begin harvesting. Simply use your thumb and forefinger to pinch off the top 1/3 of the plant, just above a leaf intersection. Be sure to pinch off any flower buds before they go to seed. Six to eight plants will provide enough basil to make pesto for the entire neighborhood.


Garlic


Garlic is possibly the easiest plant in the world to grow. Simply break apart a clove of garlic (yes, right from the grocery store!), and plant the cloves about 4 inches apart, 2-4 inches deep in light soil. Water lightly, and watch them grow. Harvest when tips of leaves turn brown ‘ do NOT let them flower. To harvest: dig up the bulbs, and use them. In the interests of keeping a fresh supply going, plant one or two cloves from each bulb!


Parsley


Parsley is easily the most used herb in the world. It comes in both flat (Italian) and curly varieties, and complements the flavor of everything from delicate sauces to hearty stews. It’s often used as a garnish on plates, or chopped and added to soups, dressings and salads. It adds vitamins and color, and subtly brings out the flavor of other ingredients in the meal. The parsley plant is a biennial, flowering in its second season. It prefers a little shade on a hot sunny day, and should be kept well watered to avoid wilting and drying. To harvest: pinch back woody older stems all the way to the base, allowing new leaves and branches to grow.


Oregano


A perennial ground cover plant, oregano is a prolific grower that can send out shoots that grow up to six feet in a single season. If encouraged with pruning and bunching, oregano can grow into a small border plant. It prefers light, thin soil and lots of sun, so keep it on the south side of your garden. Harvesting can start when the plants reach 4-5 inches. Simply pinch back as you would basil. The young leaves are the most flavorful part of the plant, and are actually considerably stronger dried than fresh. To dry, lay the harvested leaves out on newspaper or drying screens in the sun until the leaves crumble easily. Dried oregano will retain its flavor for months.

About the Author This article courtesy of http://www.florists-guide.com/
Tim Henry

Herbs For A Tea Garden

Is there anything more refreshing on a hot summer day than a tall glass of iced tea with a sprig of fresh mint? Or a more calming end to a long day than a steaming infusion with chamomile or mint? A tea garden can ensure that you have a steady supply of your favorite herbs ? and it’s surprisingly easy to grow.


Most tea herbs grow quite happily in moderate sun, so choose a spot that gets about 6 hours of full sun a day. If you choose to grow your tea herbs directly in the ground, be aware that many of them will spread voraciously, choking out any other plants nearby. To prevent that, sink bottomless buckets or baskets into the ground and plant the herb plant inside it to help control the roots. Of course, if you choose to garden in containers, that won’t be a problem at all.


Chamomile


Chamomile is a very pretty, lacy annual (though there is one variety that is a perennial) that grows about 2 feet high. It likes partial shade to full sun, and sandy, dry soil. The tea is made from chamomile flowers rather than leaves. Harvest regularly once the plants start to flower. To dry chamomile, cut stems back to new leaf growth and tie in loose bunches. Hang upside down in a dry, dark place till the leaves are crumbly. Or: dry just the flower heads on drying screens in the oven or in the sun.


Catnip


Catnip has been used for medicinal teas for colds and stomach upsets since ancient times. Its most often combined with other herbs ? lemon balm and lemon grass are particular favorites. The plant is a perennial that grows readily in dry, sandy conditions, but can be coaxed along in nearly any sort of soil or light conditions. Added bonus: catnip is a natural pest repellant, both in the garden and dried. To take advantage of its pest repellant properties, dry and place in cloth pouches and tuck under baseboards or closets. Tea is made from dry or fresh leaves, combined with chamomile, comfrey or lemon balm.


Lemon Balm


A hardy, drought-resistant perennial, lemon balm grows so readily that it is actually considered a pest plant in some parts of the United States. The plant looks a lot like mint ? to which it’s related ? and has a hint of minty flavor to it. Like most other tea herbs, it can be used either dried or fresh, though the dried leaves have a more intense flavor. The plant grows about 24 inches tall, and must be pinched back and pruned often to keep it under control.


Mint


Ah, mint! There are so many varieties of mint that you could easily plant a mint garden with no other plants at all. At last count, there were an estimated 6,000 varieties ? and growing, since the plant cross-pollinates so easily. It’s also the most pernicious spreader of all the herbs. One plant will take over an entire garden within two seasons if it’s not contained. Mint likes rich soil and light shade, but will grow in almost any conditions. It also makes a great, easy to maintain house plant.


Some favorite mint varieties for tea are:Peppermint ? of course! Peppermint is the most popular of all the mints, with its sharp, spicy, cooling tastes.


Spearmint ? the mint of mint juleps. Spearmint grows readily in any climate.


Apple mint ? a hint of fruity flavor underlying the cool, fresh taste of mint


Chocolate mint ? yes, chocolate! This one is far better with dessert than as a tea. Crush the leaves and whirl in a blender with vanilla ice cream for an incredible treat.


About the Author This article courtesy of http://www.florists-guide.org/
Tim Henry